Maju mapan

Rabu, 21 Desember 2016

Pupuk Bokashi

Pengertian BOKASHI

BOKASHI adalah pupuk organik yang dapat digunakan sebagai pupuk dasar atau pun pupuk susulan. Bokashi digunakan untuk segala jenis tanaman. Bahan - bahan untuk pembuatan BOKASHI Dapat dikombinasikan sesuai kebutuhan.

Fungsi BOKASHI:



Menyuburkan dan memperbaiki struktur tanah.Meningkatkan daya tumbuh tanaman.Menghambat penyakit pada tanaman.Memperbaiki mutu buah ( menambah rasa manis dan buah tidak mudah busuk )

Kandungan unsur hara dalam Bokashi :

N : 2,35 % P : 3,58 % K : 0,96 %

Bokashi Cair Hewani


Bahan:

30 kg Pupuk kandang (kotoran kambing, ayam, sapi, dll).

Jeroan ikan ( lebih banyak lebih baik ).

1 liter EM-4 ( bioaktivator )

1 kg Gula pasir, gula merah, tetes tebu

1 kg Terasi

200 liter Air bersih

5 liter air kelapa ( lebih muda lebih baik )

5 liter air Leri ( air cucian beras )


Tahapan Pembuatan:

1. Pupuk kandang dihaluskan, agar memperoleh hasil yang maksimal.

2. Gula pasir,Terasi,EM-4,air Leri dan air kelapa dilarutkan dalam air.

3. Pupuk kandang, jeroan ikan dan larutan gula dimasukkan ke dalam drum plastik kemudian ditambahkan air bersih hingga volumenya mencapai 200 liter.

4. Drum ditutup rapat.

5. Setiap hari dibuka dan diaduk sampai rata.

6. Jika sudah berbau seperti tape pertanda berhasil.

7.  Bokashi cair akan siap digunakan setelah 5 – 7 hari.


Penyimpanan:

Saring hasil fermentasi tadi, masukan dalam botol, tutup rapat. Sias saringan bisa menjadi pupuk padat


Aplikasi:

1 liter bokashi dicampur dengan 20 liter air bersih. Selanjutnya, siramkan pada tanah di sekitar tanaman, usahakan tidak mengenai batang dan daun pohon.




Bokashi Jerami I

Bahan :

1. Jerami, dipotong sepanjang 5-10 cm (20 bagian)

2. Dedak (1 bagian)

3. Sekam (20 bagian)

4. Gula pasir (5 sendok makan)

5. EM4 (5 semdok makan) lebih banyak lebih baik.

6.hijau dedaunan (5 bagian)

6. Air (20 liter)


Cara pembuatan :

1. Larutkan EM4 dan gula kedalam air

2. Campur jerami, sekam, hijau dedaunan dan dedak sampai merata

3. Siram adonan dengan larutan EM 4 sampai kandungan air adonan mencapai 20 % atau bila adonan dikepal air tidak menetes dari adonan, dan bila kepalan dilepas adonan akan megar.

4. Adonan digundukkan di atas ubin kering dengan ketinggian 15-20 cm kemudian ditutup dengan karung goni/plastik  selama 3-4 hari.

5. Suhu adonan dicek setiap 5 jam sekali. Pertahankan suhu adonan 40-50 o C, bila suhu lebih dari 50 o C karung penutup dibuka lalu adonan dibolak-balik kemudian kembali ditutup.

6. Setelah 7 hari bokashi selesai terfermentasi dan dapat digunakan sebagai pupuk.


Penyimpanan:

Masukkan bokashi dalam kantong plastik lalu tutup rapat-rapat.


Aplikasi:

Bokashi dapat disebar merata di atas permukaan tanah dengan dosis 2 genggam /meter persegi. Pada tanah yang kurang subur dapat diberikan lebih banyak. Kemudian tanah dicangkul atau dibajak, untk mencampurkan bokashi. Pada tanah sawah pemberian bokahi dilakukan pada saat pembajakan dan setelah tanaman berumur 14 hari dan 1 bulan. Setelah bokashi disebar, semprotkan 2 cc EM4/Liter air ke dalam tanah. Seminggu kemudian bibit siap ditanam.

Untuk tanaman buah-buahan, bokashi disebar merata di permukaan tanah/perakaran tanaman. Penyiraman dengan EM 4 (2 cc EM4/Liter ) dilakukan tiap 2 minggu sekali


1. jerami 10 kg (bisa juga rumput/tanaman kacangan) (ukuran 5-10 cm).

2. dedak 0,5 kg dan sekam 10 kg.

3. EM4 2 sendok makan (10 ml).

4. Molase / gula 2 sendok makan (10 g).

5. Ragi tape 1butir.

6. Air secukupnya.


Cara pembuatan :

1. buat larutan dari EM4, molase/gula, ragi tape dan air  5 liter air. Inkubasikan selama 48 jam.

2. bahan jerami, sekam dan dedak dicampur merata di atas lantai yang kering.

3. bahan disiram larutan tadi secara perlahan dan bertahap sehingga terbentuk adonan.

4. Masukkan adonan ke dalam drum.

5. Tambahkan air hingga penuh dan tutup rapat selam seminggu.

6. bokashi yang sudah jadi sebaiknya langsung digunakan.

Bokashi jerami sangat baik untuk melanjutkan proses pelapukan mulsa dan bahan organik lainnya di lahan pertanian. Bokashi jerami juga sesuai untuk diaplikasikan di lahan sawah.

Selamat mencoba....

Semoga bermanfaat....

Menanam Tomat

Kegunaan buah tomat di Indonesia lebih merujuk sebagai bumbu masakan, terkadang menjadi lalapan ataupun dikonsumsi dalam bentuk buah. Di bidang lain tomat memainkan peran sebagai pemberi nutrisi berupa vitamin C yang bermanfaat bagi kulit untuk mengecilkan pori-pori serta mencerahkan kulit. Tomat adalah komoditas hortikultura yang penting, tetapi produksinya baik kuantitas dan kualitas masih rendah. Hal ini disebabkan antara lain tanah yang keras, miskin unsur hara mikro serta hormon, pemupukan tidak berimbang, serangan hama, penyakit, pengaruh cuaca dan iklim, serta teknis budidaya yang kurang tepat...

A. FASE PRA TANAM
1. Syarat Tumbuh :

Tomat dapat ditanam di dataran rendah/dataran tinggi.Tanahnya gembur, porus dan subur, tanah liat yang sedikit mengandung pasir dan pH antara 5 – 6.Curah hujan 750  -1200 mm / tahun, curah hujan yang tinggi dapat menghambat persarian.Kelembaban relatif yang tinggi sekitar 25% akan merangsang pertumbuhan tanaman yang masih muda karena asimilasi CO2 menjadi lebih baik melalui stomata yang membuka lebih banyak, tetapi juga akan merangsang mikroorganisme pengganggu tanaman dan ini berbahaya bagi tanaman.

2. Pola Tanam

Dianjurkan tanam sistem tumpang sari atau tanaman sela untuk memberikan keadaan yang kurang disukai oleh organisme jasad pengganggu. Tanaman yang dianjurkan adalah jagung, kubis, kacang - kacangan.

3. Penyiapan Lahan

Pilih lahan gembur dan subur yang sebelumnya tidak ditanami tomat, cabai, terong, tembakau dan kentang .Untuk mengurangi nematoda dalam tanah genangilah tanah dengan air selama dua minggu bila pH rendah berikanlah kapur dolomite 150 kg/1000 m2 dan disebar serta diaduk rata pada umur 2-3 minggu sebelum tanam. Buatlah bedengan selebar 125-140cm untuk barisan ganda dan 40-50 cm untuk barisan tunggal. Buatlah parit selebar 20-30 cm diantara bedengan dengan kedalaman 40 cm untuk pembuangan air. berikan pupuk dasar 4 kg Urea / ZA + 7,5 kg TSP + 4 kg KCl per 1000 m2 diatas bedengan, aduk dan ratakan dengan tanahAtau jika pakai Pupuk Majemuk NPK (15_15_15) dosis ± 20 kg / 1000 m2 dicampur rata dengan tanah di atas bedengan. Taburkan sedikit TRIKODERMA SP di permukaan bedengan. Jika pakai Mulsa plastik, tutup bedengan selama 5-7 hari. Sebelum tanam buat lubang tanam dengan jarak 60 x 80 cm atau 60 x 50 cm di atas bedengan, diameter 7-8 cm sedalam 15 cm

4. Pemilihan Bibit

Bibit berdaun 5-6 helai daun (25-30 hari setelah semai) pindahkan ke tempat yang disediakan. Untuk mengurangi stress awal pertumbuhan perlu disiram dulu pada sore sehari sebelum tanam atau pagi harinya (agar lembab). Pilihlah benih yang tegak dan seger.

B. FASE PERSEMAIAN

Siapkan media tanam yang merupakan campuran tanah dan pupuk kandang dengan ukuran satu banding satu . Masukkan dalam polibag plastik atau contongan daun pisang. Masukkan satu per satu benih dalam polibag. Setelah benih berumur 8-10 hari , pilih bibit yang baik, tegak dan sehat untuk dipindahkan ke lahan yang telah disediakan.  Penyiraman dilakukan setiap sore antara jam 3 - 5 (lihat kondisi tanah).

C. FASE TANAM

Bedengan sehari sebelumnya diairi ( dilep ) dahulu. Bibit siap tanam umur 3 – 4 minggu, berdaun 5-6 helai daun. Penanaman dilakukan sore hari agar tidak mengalami stres. Buka polibag plastik, Benamkan bibit secara dangkal pada batas pangkal batang dan ditimbun dengan tanah di sekitarnya. Sulam tanaman yang mati sampai berumur 2 minggu, caranya tanaman yang telah mati, rusak, layu atau pertumbuhannya tidak normal dicabut, kemudian dibuat lubang tanam baru, dibersihkan dan bibit ditanam. Pengairan dilakukan tiap hari sampai tomat tumbuh normal (Jawa : lilir), Dengan tambahan POC (pupuk organik cair). hati-hati jangan sampai berlebihan karena tanaman bisa tumbuh memanjang, tidak mampu menyerap unsur-unsur hara dan mudah terserang penyakit. Amati hama seperti ulat tanah dan ulat grayak. Jika ada serangan semprot dengan pestisida alami. Amati penyakit seperti penyakit layu Fusarium atau bakteri dan busuk daun , kendalikan dengan menyemprot pestisida . Untuk penyakit Virus, kendalikan vektornya seperti Thrips, kutu kebul (Bemissia tabaci), banci ( Aphis sp.), Kutu persik (Myzus sp.) dan tungau (Tetranichus sp.) dengan menyemprot Natural BVR atau Pestona secara bergantian. Pasang ajir sedini mungkin supaya akar tidak rusak tertusuk ajir dengan jarak 10-20 cm dari batang tomat.

D. FASE VEGETATIF

Jika tanpa mulsa, penyiangan dan pembubunan pada umur 28 hari. bersamaan penggemburan dan pemberian pupuk susulan diikuti pengguludan tanaman. Setelah tanaman hidup sekitar 1 minggu semenjak tanam, diberi pupuk Urea dan KCl dengan perbandingan 1:1 untuk setiap tanaman (1-2 gram), berikan di sekeliling tanaman pada jarak ± 3 cm dari batang tanaman tomat kemudian ditutup tanah dan siram dengan air. Pemupukan kedua dilakukan umur 2-3 minggu sesudah tanam berupa campuran Urea dan KCl (± 5 gr), berikan di sekeliling batang tanaman sejauh ± 5 cm dan sedalam ± 1 cm kemudian ditutup tanah dan siram dengan air. Bila umur 4 minggu tanaman masih kelihatan belum subur dapat dipupuk Urea dan KCl lagi (7 gram). Jarak pemupukan dari batang dibuat makin jauh ( ± 7 cm).Jika pakai Mulsa tidak perlu penyiangan dan pembubunan serta pupuk susulan diberikan dengan cara dikocorkan. Penyiraman dilakukan pada pagi atau sore hari. Amati hama dan penyakit seperti ulat, kutu-kutuan, penyakit layu dan virus, jika terjadi serangan kendalikan seperti pada fase tanam. Semprotkan POC  (4-5 tutup) per tangki atau POC  (3-4 tutup) + HORMONIK ZPT (1 tutup) setiap 7 hari sekali. Tanaman yang telah mencapai ketinggian 10-15 cm harus segera diikat pada ajir dan setiap bertambah tinggi + 20 cm harus diikat lagi agar batang tomat berdiri tegak. Pengikatan jangan terlalu erat dengan model angka 8, sehingga tidak terjadi gesekan antara batang dengan ajir yang dapat menimbulkan luka.

E. FASE GENERATIF (30 – 80 HST)
1. Pengelolaan Tanaman

Jika tanpa mulsa penyiangan dan pembubunan kedua dilakukan umur 45-50 hari. Untuk merangsang pembungaan pada umur 32 hari lakukan perempelan tunas-tunas tidak produktif setiap 5-7 hari sekali, sehingga tinggal 1-3 cabang utama / tanaman. Perempelan sebaiknya pagi hari agar luka bekas rempelan cepat kering dengan cara; ujung tunas dipegang dengan tangan bersih lalu digerakkan ke kanan-kiri sampai tunas putus. Tunas yang terlanjur menjadi cabang besar harus dipotong dengan pisau atau gunting, sedangkan tanaman yang tingginya terbatas perempelan harus hati-hati agar tunas terakhir tidak ikut dirempel sehingga tanaman tidak terlalu pendek. Ketinggian tanaman dapat dibatasi dengan memotong ujung tanaman apabila jumlah dompolan buah mencapai 5-7 buah.Semprotkan POC  dan HORMONIK setiap 7-10 hari sekali. Agar tidak mudah hilang oleh air hujan dan merata tambahkan Perekat Perata AERO 810 dengan dosis 5 ml ( 1/2 tutup)/tangki.

2. Pengamatan Hama dan Penyakit

Ulat buah (Helicoperva armigera dan Heliothis sp.). Gejala buah berlubang dan kotoran menumpuk dalam buah yang terserang. Lakukan pengumpulan dan pemusnahan buah tomat terserang, semprot dengan PESTONA.Lalat buah (Brachtocera atau Dacus sp.).Gejala buah busuk karena terserang jamur dan bila buah dibelah akan kelihatan larva berwarna putih. – – Bersifat agravator, yaitu sebagai vektornya penyakit jamur, bakteri dan Drosophilla sp. Kumpulkan dan bakar buah terserang, gunakan perangkap lalat buah jantan (dapat dicampur insektisida).Busuk daun (Phytopthora infestans), bercak daun dan buah (Alternaria solani) serta busuk buah antraknose (Colletotrichum coccodes). Jika ada serangan semprot dengan Natural GLIO.Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami (PESTONA, GLIO, VITURA) belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. Busuk ujung buah. Ujung buah tampak lingkaran hitam dan busuk. Ini gejala kekurangan Ca ( Calsium). Berikan Dolomit.

F. FASE PANEN & PASCA PANEN

Panen pada umur 90 hari dengan ciri; kulit buah berubah dari warna hijau menjadi kekuning-kuningan, bagian tepi daun tua mengering, batang menguning, pada pagi atau sore hari disaat cuaca cerah. Buah dipuntir hingga tangkai buah terputus. Pemuntiran buah dilakukan satu-persatu dan dipilih buah yang siap petik. Masukkan keranjang dan letakkan di tempat yang teduh. Interval pemetikan 2-3 hari sekali. Supaya tahan lama, tidak cepat busuk dan tidak mudah memar, buah tomat yang akan dikonsumsi segar dipanen setengah matang. Wadah yang baik untuk pengangkutan adalah peti-peti kayu dengan papan bercelah dan jangan dibanting. Waspadai penyakit busuk buah Antraknose, kumpulkan dan musnahkan. Buah tomat yang telah dipetik, dibersihkan, disortasi dan di packing lalu diangkut siap untuk konsumsi



Senin, 19 Desember 2016

Mengenal sistem hidroponik

* SISTEM HYDROPONIC *

Hidroponik adalah metode bercocok tanam tanpa media tanah. Selama masa pembibitan sampai panen, teknik ini hanya menggunakan larutan nutrisi dan media tanam seperti cocopeat, Rockwool, arang sekam dll.

  BAGAIMANA CARA KERJA HIDROPONIK

Kunci keberhasilan bertanam hidroponik terdapat pada pemilihan sistem yang digunakan dan perawatan rutin dari pembibitan hingga saat panen dengan memantau debit air nutrisi pada bak penampungan air dan mengukur kadar PPM ( part per Million ) pada bak nutrisi sesuai dengan jenis tanaman.
  MACAM-MACAM SISTEM HIDROPONIK

1. SISTEM SUMBU ( WICK SYSTEM )
   Dalam proses ini akar tidak di celupkan langsung ke dalam air, melainkan dengan perantara sumbu yang mudah menyerap air. Walaupun tidak dicelupkan pada air nutrisi tetap saja bisa menyerap nutrisi melalui sumbu yang ujungnya menyentuh nutrisi. Daya tarik sistem ini adalah kesederhanaan. Sehingga dapat membuat Dengan mudah, cepat dan ekonomis.
2. SISTEM RAKIT APUNG ( FLOATING HIDROPONIC SYSTEM )
Budidaya tanaman Dengan cara menanamkan / menancapkan pada lubang Styrofoam yang mengapung di atas permukaan air nutrisi dalam suatu bak penampungan nutrisi. Sehingga akar tanaman terendam dalam larutan nutrisi.
  3. SISTEM PASANG SURUT ( EBB AND FLOAD SYSTEM )
Tanaman mendapatkan air, oksigen dan nutrisi melalui pemompaan dari bak penampungan nutrisi yang di pompakan ke media agar dapat membasahi akar ( proses pasang ). Kemudian air nutrisi akan turun kembali menuju bak penampungan ( proses surut ).
  4. AEROPONIC
Merupakan sistem hidroponik yang paling mutakhir. Prinsip kerjanya dengan menyemprotkan larutan nutrisi ke akar yang menggantung bebas. Frekuensi pengabutan harus teratur.
 * SARANA DAN PRASARANA HIDROPONIK *
 Bangunan yang digunakan untuk melindungi tanaman dari cuaca ekstrim. Seperti hujan, panasnya matahari dan mencegah gangguan hama ( greenhouse ). Bagian atas terbuat dari plastik ultraviolet ( UV ) untuk melindungi radiasi matahari dan menjaga suhu udara tetap stabil.
  LANGKAH-LANGKAH SISTEM HIDROPONIK
 1. PERSEMAIAN
Benih yang akan ditanam di letakkan pada Rockwool basah yang berukuran 3cm x 3cm. Kemudian Rockwool diletakkan di atas rak. Setelah benih berumur seminggu mulai disiram dengan air nutrisi secara teratur 2x sehari. Setelah berumur 20 hari benih siap dipindahkan ke greenhouse.
2. PEMBESARAN
Benih yang dari persemaian di pindah ke lubang Styrofoam yang di kasih jarak sekitar 20cm.
3. PERAWATAN
Semangat dong gan. Yang paling penting adalah bagaimana cara kita untuk selalu menjaga tanaman dari serangan hama dan penyakit. Pemberian nutrisi di lakukan dengan teratur sesuai kebutuhan tanaman. Nutrisi hidroponik anda bisa membuatnya sendiri.... Dengan bahan organik...
Silahkan klik linknya..

http://petanihematbiaya.blogspot.co.id/2016/12/nutrisi-gidroponik-organik.html?m=0

4. SAATNYA PANEN
Silahkan menikmati hasil jerih payah Anda.
Selamat mencoba
Semoga sukses
Sekian dan terimakasih atas kunjungan Anda..

Sabtu, 17 Desember 2016

MENANAM KEDELAI

Siapa sih yang gak kenal kedelai ?😍 Kedelai merupakan salah satu bahan masakan favorit dari usia balita hingga manula dari jaman dahulu hingga sekarang. Cara penyajianny pun berbeda-beda dari yang sekedar di goreng, di rebus, di buat rempeyek, di jadikan tempe dll..
 Langkah-langkah menanam kedelai

PENYIAPAN LAHAN

Alangkah baiknya bila kedelai di tanam di sawah bekas menanam padi. Bisa juga di pekarangan rumah atau pun dalam pot ( polibag ).
Saya menanamnya dalam polibag aja karena belum punya sawah ataupun pekarangan.

PEMILIHAN BENIH

 Pemilihan bibit kedelai penting untuk dilakukan. Benih yang baik untuk anda budidayakan adalah benih dengan varietas yang sudah diketahui kualitasnya. Sebelum ditanam, sebaiknya benih direndam dengan air kencing kelinci selama kurang lebih sepuluh menit saja.

MENYIAPKAN MEDIA TANAM

Media tanam yang digunakan adalah tanah gembur + subur, arang sekam dan pupuk kompos. Untuk hasil yang maksimal gunakan kompos yang sudah matang ( BOKASHI ). Adapun ukurannya 2 - 1 - 1.

PENANAMAN

Sebelum menanam basahi dulu media tanam hingga merata. Untuk teknik menanam yang baik, masukkan 2 sampai 3 biji disetiap lubang tunggal di polibag dan tutup benih dengan tanah gembur, tidak perlu dipadatkan. Beri jarak antar polibag sekitar satu jengkal tangan ( 20 cm ). Waktu penanaman yang paling baik adalah saat akhir musim hujan, dimana curah hujan atau air akan menurun yang sangat cocok dengan tanaman kedelai yang tidak cocok dengan tanah yang sangat basah.

PENYULAMAN

Benih kedelai akan mulai tumbuh setelah 5-6 hari. Apabila setelah masa tersebut ada beberapa benih yang tidak tumbuh dengan baik, anda bisa melakukan proses penyulaman dengan menggantinya dengan benih yang baru. .

PEMUPUKAN

Proses pemupukan diberikan setelah tanaman kedelai berumur dua minggu dan pemupukan diberikan setiap seminggu sekali. Sebaiknya menggunakan pupuk BOKASHI atau TRIKODERMA.

PENYIRAMAN

Apabila masih hujan ya di sesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Kalau saja tanah mulai kering baru di siram. Untuk nutrisi organik anda bisa cek di link bawah ini.....

http://petanihematbiaya.blogspot.co.id/2016/12/membuat-pupuk-npk-dengan-bahan-alami.html?m=1


MASA PANEN

Waktu yang tepat untuk memanen kedelai adalah saat biji polong sudah bewarna kuning kecoklatan, daun menguning dan mulai gugur. Biasanya berumur tiga bulan. Silahkan memetik kedelai hasil jerih payah Anda.
Selamat menikmati
Sekian dulu dari saya dan semoga sukses....amin


Menanam cabe

Masakan tanpa cabe terasa hambar. Cabe merupakan salah satu komoditas pertanian yang harganya sangat berfluktuasi. Apalagi menjelang hari-hari besar seperti lebaran, harga cabe pasti melonjak tinggi. Hal ini yang memancing orang untuk menanam cabe, baik untuk dijual maupun sekadar untuk persediaan sendiri. Bayak petani yang menanam tapi hasilnya kurang memuaskan. Di karenakan kurangnya pengetahuan. Sayangnya bagi yang tinggal diperkotaan ketersedian lahan untuk bercocok tanam sangat terbatas. Namun hal ini bisa disiasati dengan menanam cabe dalam pot atau polybag.

Cara menanam cabe dalam pot atau polybag cukup mudah dilakukan. Menanam cabe bisa dilakukan baik di dataran tinggi maupun dataran rendah.

PENYEMAIAN BENIH

 Sebaiknya tidak langsung dilakukan dari benih atau biji. Pertama-tama benih cabe harus disemaikan terlebih dahulu. Proses penyemaian ini gunanya untuk menyeleksi pertumbuhan benih, memisahkan benih yang tumbuhnya kerdil, cacat atau berpenyakit. Selain itu juga untuk menunggu kesiapan bibit sampai cukup tahan ditanam di tempat yang lebih besar.

Tempat persemaian bisa berupa polybag ukuran kecil (8×9 cm), baki (tray) persemaian, atau petakan tanah. Cara yang paling ekonomis adalah dengan menyiapkan petakan tanah untuk media persemaian.

Buat petakan tanah dengan ukuran secukupnya, campurkan kompos dengan tanah lalu aduk hingga rata. Butiran tanah dibuat sehalus mungkin agar perakaran bisa menembusnya dengan mudah. Buat ketebalan petakan tersebut 5-10 cm, diatasnya buat larikan dengan jarak 10 cm.

Masukkan benih cabe dalam larikan dengan jarak 7,5 cm kemudian siram untuk membasahi tanah dan tutup dengan abu atau tanah. Setelah itu tutup dengan karung goni basah selama 3-4 hari, pertahankan agar karung goni tetap basah. Pada hari ke-4 akan muncul bibit dari permukaan tanah, kemudian buka karung goni. Sebaiknya petakan ditudungi dengan plastik transparan untuk melindungi bibit cabe yang masih kecil dari panas berlebih dan siraman air hujan langsung. Tanaman cabe siap dipindahkan ke polybag besar setelah berumur 3-4 minggu, atau tanaman telah mempunyai 4-6 helai daun.

PENYIAPAN MEDIA TANAMAN

Pilih polybag yang berukuran diatas 40 cm, agar media tanam cukup kuat menopang pertumbuhan tanaman cabe yang rimbun. Atau bisa juga menggunakan wadah-wadah bekas yang tidak terpakai lagi, beri lubang pada dasar wadah untuk saluran drainase.
Cara menanam cabe dalam polybag bisa menggunakan media tanam dari campuran tanah, kompos, pupuk kandang, sekam padi, arang sekam, sisa gergaji dan lain-lainnya.

Beberapa contoh komposisi media tanam diantaranya adalah (1) Campuran tanah dengan kompos dengan komposisi 2:1, (2) Campuran tanah, pupuk kandang, dan arang sekam dengan komposisi 1:1:1, atau (3) Campuran tanah dan pupuk kandang dengan komposisi 2:1. Apabila menggunakan pupuk kandang, sebaiknya pilih pupuk yang telah matang / sudah melalui proses fermentasi.

Buat media tanam sehalus mungkin dengan cara mengayaknya. Aduk hingga campuran tersebut benar-benar rata. Lapisi bagian dalam polybag dengan sabut kelapa, pecahan genteng, atau pecahan styrofoam. Gunanya agar air tidak menggenangi daerah perakaran tanaman.

PEMINDAHAN BIBIT

Setelah bibit tanaman dan media tanam siap, pindahkan bibit tanaman cabe dari tempat persemaian kedalam polybag. Lakukan pekerjaan ini saat pagi hari atau sore hari, dimana matahari tidak terlalu terik untuk menghindari stres pada tanaman.

Lakukan pemindahan bibit dengan hati-hati, jangan sampai terjadi kerusakan pada perakaran tanaman. Buat lubang tanam pada polybag sedalam 5-7 cm. Apabila persemaian dilakukan di atas polybag, copot polybag lalu masukan seluruh tanah dalam tempat persemaian kedalam lubang tanam. Apabila persemaian dilakukan di atas petak tanah atau tray, pindahkan dengan tanah yang menempel pada perakaran dan masukkan kedalam lubang tanam. Agar tanaman tidak layu (stres).

PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN

Pemupukan, berikan segenggam kompos per polybag setiap minggunya. Atau sebagai gantinya semprotkan pupuk organik cair pada masa pertumbuhan daun dan pertumbuhan buah. Penyiraman, tanaman cabe sebaiknya disiram sekurang-kurangnya 2 hari sekali. Apabila matahari bersinar terik, siram tanaman setiap hari. agar memperoleh hasil yang maksimal siramlah dengan pupuk organik cair ( rendaman kotoran ternak ).
Pengajiran, setelah tanaman cabe tumbuh sekitar 20 cm, berikan ajir bambu. Ajir ini berguna untuk menopang tanaman agar berdiri tegak. Usahakan saling berkaitan satu sama lain.
Perompesan, setelah muncul tunas-tunas muda hilangkan (dirompes) pucuk Batang utama agar tunas menjadi lebih bayak. Perompesan dimulai pada hari ke-20 setelah tanam, perompesan biasanya dilakukan tiga kali hingga terlihat rimbun. Gunanya agar tanaman tidak tumbuh keatas ketika batang belum terlalu kuat menopang.
Hama dan penyakit, penggunaan pestisida sebaiknya hanya dilakukan apabila tanaman terlihat terserang hama atau sakit. Apabila terlihat ada hama putih semprot dengan pestida, bila terlihat ada bakal ulat semprot dengan insektisida secukupnya, kalau terlihat jamur gunakan fungisida. Untuk bercocok tanam cabe organik gunakan pestisida alami.

PEMANENAN

Umur cabe dari mulai tanam hingga panen bervariasi tergantung jenis varietas dan lingkungan. Masa panen terbaik adalah saat buah belum sepenuhnya berwarna merah, masih ada garis hijaunya. Buah seperti ini sudah masuk bobot yang optimal dan buah cabe masih bisa tahan 2-3 hari sebelum terjual oleh pedagang di pasar. Waktu panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari setelah embun kering. Hindari waktu panen pada malam dan siang hari. Bisa dibilang sukses apabila 1 pohon bisa menghasilkan 1 kg / lebih cabe.

 Cara menanam cabe ini cocok diterapkan pada pertanian sekala kecil atau lahan pekarangan. Bisa diterapkan juga untuk pertanian vertikultur atau urban farming.
Selamat mencoba...
Semoga bermanfaat...

Rabu, 14 Desember 2016

NUTRISI HIDROPONIK

NUTRISI HIDROPONIK ORGANIK


Kenapa kita memakai bahan alami ? Agar lebih hemat dan kita bisa membuat sendiri...





Bahan:
30 kg Pupuk kandang (kotoran kambing, ayam, sapi, dll).
Jeroan ikan ( lebih banyak lebih baik ).
200 ml ( bioaktivator )
1 kg Gula pasir, gula merah, tetes tebu
3 ons Terasi
200 liter Air bersih
5 liter air kelapa ( lebih muda lebih baik )
5 liter air Leri ( air cucian beras )
2 kg bekatul
1 kg kacang panjang segar

Tahapan Pembuatan:

1. Pupuk kandang, kacang panjang dan jeroan ikan di haluskan agar memperoleh hasil yang maksimal.

2. Gula pasir, Terasi, bioaktivator, air Leri dan air kelapa dilarutkan dalam air.

3. Semua bahan dimasukkan ke dalam drum plastik kemudian ditambahkan air bersih hingga volumenya mencapai 200 liter.

4. Diaduk sampai benar-benar rata. Sambil goyang gan biar gak bosen.

5. Drum ditutup rapat.

6. Setiap hari dibuka dan diaduk sampai rata.

7. Jika sudah berbau seperti tape pertanda berhasil.

8. Nutrisi hidroponik cair siap digunakan setelah 5 – 7 hari.


Penyimpanan:
Saring hasil fermentasi tadi, masukan dalam botol, tutup rapat. Sisa saringan bisa menjadi pupuk padat.

Aplikasi:
5-10cc perliter air
Sesuaikan dengan bak penampungan nutrisi anda.

Selamat mencoba dan berkreasi
Semoga bermanfaat......

Sabtu, 10 Desember 2016

Cara Membuat dan memperbanyak trichoderma sp sendiri







Cara membuatnya

Bahan/alat :

· Nasi yang sudah bermalam : 1 – 2 muk/takar

· Bambu (dibelah 2 bagian) : 1 ruas

· Tali plastic/karet secukupnya

Cara :
· Bagian dalam bambu dibersihkan, Belahan bambu dibuat lobang sebesar jari kelingking di kedua ruas kiri dan kanan

· Kemudian isi satu bagian/belahan bambu dengan nasi yang sudah dibiarkan semalam.

· Satukan belahan bambu tersebut dan ikat dengan tali plastic sampai rapat

· Kubur di hutan atau di bawah pokon bambu atau di tanah yang subur/humus sedalam 10-20 cm, tutup kembali dengan tanah dan bertanda untuk memudahkan pengambilan.

· Biarkan selama 5-7, kemudian ambil dan jika terdapat jamur seperti kapas maka kita sudah mendapatkan Trichoderma.

CARA MEMPERBANYAK TRICHODERMA

Cara 1

Bahan :

· dedak : 10 kg

· gula Pasir : 20 sdm

· air : secukupnya (3 l)

· biakanTrichoderma : 1 ruas bambu

Cara :

* dedak dikukus terlebih dahulu untuk mensterilkan dedak dari berbagai jamur/bakteri).

* Larutkan gula dalam air matang

* biakanTrichoderma dikeluarkan dari bamboo dan dicampurkankan dengan dedak

* Campuran dedak dan trichoderma ditaburi larutan gula hingga dedak bisa dikepal-kepal (tidak terlalu kering dan basa)

* Masukkan dalam wadah plastik dan tempatkan ditempat yang terhindar dari matahari dan hujan langsung.

* Biarkan selama 3 – 7 hari

Cara 2

Bahan:

1. Jamur induk Trichoderma (F0) saru ruas bambu

2. Beras (sesuaikan dengan keinginan)

3. Air murni / air dari mata air / kalau kepepet ga ada pake air matang yg sudah direbus dulu

4. Alcohol 70% (untuk pensterilan alat2)

Peralatan :

1. Plastic bening

2. Kompor Gas

3. Panci

4. Sendok

5. Wadah / nampan

6. Lilin

Cara buat :

1. Beras dimasak menjadi 1/3 masak (selama 10 menit), (sunda: ngagigihan)

2. Setelah beras menjadi 1/3 masak dinginkan pada wadah nampan yang telah disediakan.

3. Setelah itu masukan beras yang telah didinginkan tersebut kedalam plastic bening. Setiap plastic diisi dg beras 10 sendok makan.

4. Kemudian beras yang telah selesai di masukkan ke dalam plastic dilakukan proses pengukusan kembali selama 10 menit.

5. Selanjutnya dinginkan lagi pada wadah nampan hingga benar-benar dingin.

6. Sendok yang akan digunakan harus disterilkan dengan menggunakan alcohol, begitu juga dengan tangan kita.

7. Sendok tersebut dekatkan dengan api lilin secara sekilas saja, hal ini untuk bertujuan mensterilkan sendok dari bakteri-bakteri di udara.

8. Gunakan sendok yang telah disterilkan tersebut untuk mengambil bahan induk jamur trichoderma

9. Setiap 1 kantong plastic yang berisi beras yang telah dikukuskan tadi akan kita isi dengan bahan induk jamur trichoderma sebanyak 1/3 sendok.

10. Kocokkan agar jamur trichoderma merata tercampur dengan media beras yang telah kita kukuskan tadi.

11. Kemudian setelah itu streples ujung plastic yang terbuka agar tidak ada celah binatang kecil seperti semut dsb masuk ke dalam plastic tersebut.

12. simpan selama 14 hari.

13. Jika proses yang kita lakukan baik dan benar maka setelah 14 hari media beras diatas akan berubah warna menjadi warna hijau yang merata.

14. Trichoderma (F1) ini sudah siap untuk digunakan. Catatan :

Sebaiknya dilakukan di dalam kamar/ruangan yg steril
Agar jamur/bakteri tidak menyebar.

Sekian dulu postingan ini
Semoga bermanfaat...

Membuat Pupuk ZPT Zat Perangsang Tumbuh alami

Hormon adalah zat perangsang tumbuh bukan pupuk bagi tanaman

Pemupukkan diperlukan untuk mensuplai nutrien yang diperlukan bagi tanaman untuk tumbuh dan berkembang/berbuah selama dan paska pemberian hormon


Beberapa bagian tanaman yang bisa digunakan untuk membuat Hormon/ ZPT adalah:

Untuk membuat Hormon/ ZPT auksin kita bisa gunakan tauge, bekicot atau keong mas

Untuk membuat Hormon/ ZPT giberelin kita bisa gunakan biji jagung dan rebung

Untuk membuat Hormon/ ZPT sitokinin kita bisa gunakan air kelapa dan bonggol pisang

  Zat Pengatur Tumbuh Lengkap ( Auksin, Giberelin dan Sitokinin )

Bahan :

1.Rebung  : 2 kg

2.Kecambah (Tauge)   : 1 kg

3.Bonggol Pisang : 2 kg

4.Pucuk daun-daunan : 2 kg

5.Gula merah : 1 kg

6.Bakteri pengurai / bioaktivator : 200 cc

7.Air kelapa : 20 liter

8. Jagung : 1 kg

9. Terasi : 3 ons

10. Air Leri : 5 liter

Alat :

1.Blender/lesung/Lumpang

2.Tong/Jerigen 30 liter

3.Parang/pisau

4.Baskom

5.Saringan

6.Plastik penutup

7.Tali karet

Cara Pembuatan

Ø Bongol pisang, rebung, daun-daunan, dicacah kecil-kecil dan di tumbuk hingga lembut, di blender akan lebih bagus

Ø Kecambah, jagung ditumbuk atau di blender hingga lembut

Ø Gula merah di direbus setelah mencair di diginkan

Ø Semua bahan-bahan yang sudah ditumbuk di masukkan ke tong/jerigen, kemudian masukkan air kelapa, terasi, air leri, gula merah dan tambahkan bakteri pengurai/bioaktivator.

Ø Setelah bahan sudah di jadikan satu kedalam tong lalu diaduk sampai merata kemudian di tutup dengan plastik dan di ikat, tetapi plastik di kendorkan

Ø Setiap hari di aduk selama ± 10 hari dan ZPT buah sudah jadi

Ø Setelah jadi ZPT Organik di saring tempatkan pada jerigen dan di tutup rapat

Cara Pengunaan

Cabai

Direndam selama 2 – 3 jam dosis 2 sdk mkn/liter air

Bawang Merah

Sesaat sebelum tanam tanah disiram dengan larutan

Mentimun

direndam selama 2 – 3 jam

Tomat

direndam selama 3 – 4 jam

Kacang panjang

direndam selama 1 jam

Bisa juga dengan menyemprotkan pada saat mulai bunga


Berhubung kita memakai bahan alami maka efek yang ditimbulkan tidak bisa secepat pupuk kimia.
Sekian dulu dan terimakasih atas kunjungan Anda.....
Semoga bermanfaat...


Membuat pupuk NPK dengan bahan alami

‌Dalam pertumbuhannya tanaman memerlukan tiga unsur hara penting, yaitu nitrogen (N), fosfat (P), dan kalium (K).

Fungsi Nitrogen (N) bagi Tanaman :
 Untuk merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, terutama pada fase vegetatif, khususnya batang, cabang, dan daun. Untuk pembentukan hijau daun (klorofil) yang sangat berguna dalam proses fotosintesis.Untuk membentuk protein, lemak, dan berbagai persenyawaan organik lainnya.Bahan-bahan alami yang mengandung unsur nitrogen diantaranya azolla, kacang-kacangan, jerami atau dedaunan yang berwarna hijau, serta urin dan kotoran hewan atau manusia.

Fungsi Fospor (P) bagi Tanaman :

Unsur fosfor (P) bertugas mengedarkan energi keseluruh bagian tanaman, berguna untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda.Sebagai bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu, membantu asimilasi dan pernapasan, mempercepat pembungaan dan pembuahan,Serta mempercepat pemasakan biji dan buah. Sementara bahan alami yang mengandung unsur fosfor dan kalium antara lain ampas tebu, batang pisang, sabut kelapa, dan abu kayu.

Fungsi Kalium (K)  bagi Tanaman :
Membantu pembentukan protein, karbohidrat dan gula.Kalium pun berperan dalam memperkuat tubuh tanaman agar daun, bunga, dan buah tidak mudah gugur.Membantu pengankutan gula dari daun ke buah atau umbi. Kalium pun merupakan sumber kekuatan bagi tanaman dalam menghadapi kekeringan dan serangan penyakit.
Cara Membuat Pupuk Organik Cair dengan kandungan NPK


Kekurangan hara n akan menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi lambat. Mula-mula daun menguning dan mengering, lalu rontok. Daun yg menguning diawali dari daun bagian bawah, lalu disusul daun bagian atas.

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat POC berunsur hara N adalah :
1. Daun salam 1 kg.
2. daun babadotan 1 kg.
3. air kelapa 1 liter.
4. bintil akar kacang tanah 1 kg.
5. EM TANI atau bioaktivator 100cc
6. gula pasir 10 sendok atau molase.
Caranya pembuatannya :
Daun salam, babadotan, dan bintil akar kacang tanah ditumbuk sampai halus, lalu dimasukan ke dalam ember berisi air kelapa yang sudah dicampur EM TANI dan gula pasir. Selanjutnya ember ditutup rapat dan dibiarkan selama tiga minggu. Setelah itu cairan disaring dan siap untuk digunakan.
Gejala yang ditunjukan tanaman akibat kekurangan unsur fosfor adalah daun bawah berubah warna menjadi tua atau tampak mengkilap merah keunguan. Kemudian menjadi kuning keabuan dan rontok. Tepi daun, cabang, dan batang berwarna merah keunguan. Batang kerdil dan tidak menghasilkan bunga dan buah. Jika sudah terlanjur berbuah ukurannya kecil, jelek, dan lekas matang.

Bahan yang diperlukan untuk membuat POC berunsur hara P adalah :
1. batang pisang 2 kg.
2. gula 2 ons.
3. air bersih secukupnya.
Cara pembuatannya :
 Larutkan gula dengan air dalam ember dan iris-iris batang pisang sampai kecil kecil. Masukan irisan tersebut pada plastik yang sudah dilubangi sebelumnya atau dibungkus dengan kain kasa, lalu ikat jangan sampai irisan batang pisang berceceran. Masukan plastik yang berisi irisan batang pisang ke dalam ember yang berisi larutan gula. Supaya tenggelam, plastik diberi pemberat. Tutup tong rapat-rapat. Setelah dua minggu irisan batang pisang dikeluarkan dari pembungkusnya, kemudian diremas-remas sampai airnya habis lalu disaring, larutan siap digunakan.

Bahan yang dipeelukan untuk membuat POC dengan unsur hara K adalah :
1. sabut kelapa sekitar 10 kg
2.  air 100 liter.
 Cara pembuatannya :
Sabut kelapa dicacah, lalu dimasukan kedalam drum. Setelah itu, drum diisi air dan ditutup rapat. Supaya sabut kelapa tidak berantakan, sebaiknya dimasukan kedalam wadah (seperti irisan batang pisang), diikat dan diberi pemberat agar tenggelam. Setelah dibiarkan selama dua minggu air akan berubah warna menjadi coklat kehitaman. Selanjutnya air disaring dan siap untuk digunakan.

Kalium sangat penting bagi tanaman khususnya pada fase generatif, terutama dalam pembentukan biji, supaya biji tersebut bernas (berisi). Ciri tanaman yang kekurangan kalium adalah daun mengkerut atau keriting, timbul bercak-bercak merah kecoklatan lalu kering dan mati. Perkembangan akar lambat. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, jelek, dan tidak tahan lama.

Aplikasi pada tanaman padi
Untuk merangsang pertumbuhan anakan semprotkan POC yang mengandung hara N dan P saat tanaman berumur 0-56 hari dengan interval seminggu sekali. Dosis yang digunakan untuk tangki yang berkapasitas 14 liter adalah 1 liter POC “N” ditambah 20 cc POC “P”. - Untuk merangsang pembungaan dan pembentukan biji yang bernas (berisi), semprot tanaman saat berumur 63 hari sampai biji padi terlihat menguning dengan interval seminggu sekali. Dosis yang digunakan adalah 40 cc POC “P” dicampur dengan 1 tangki (14 liter) POC “K”.

Silahkan mencoba
Sekian dulu semoga bermanfaat.