Maju mapan

Sabtu, 10 Desember 2016

Cara Membuat dan memperbanyak trichoderma sp sendiri







Cara membuatnya

Bahan/alat :

· Nasi yang sudah bermalam : 1 – 2 muk/takar

· Bambu (dibelah 2 bagian) : 1 ruas

· Tali plastic/karet secukupnya

Cara :
· Bagian dalam bambu dibersihkan, Belahan bambu dibuat lobang sebesar jari kelingking di kedua ruas kiri dan kanan

· Kemudian isi satu bagian/belahan bambu dengan nasi yang sudah dibiarkan semalam.

· Satukan belahan bambu tersebut dan ikat dengan tali plastic sampai rapat

· Kubur di hutan atau di bawah pokon bambu atau di tanah yang subur/humus sedalam 10-20 cm, tutup kembali dengan tanah dan bertanda untuk memudahkan pengambilan.

· Biarkan selama 5-7, kemudian ambil dan jika terdapat jamur seperti kapas maka kita sudah mendapatkan Trichoderma.

CARA MEMPERBANYAK TRICHODERMA

Cara 1

Bahan :

· dedak : 10 kg

· gula Pasir : 20 sdm

· air : secukupnya (3 l)

· biakanTrichoderma : 1 ruas bambu

Cara :

* dedak dikukus terlebih dahulu untuk mensterilkan dedak dari berbagai jamur/bakteri).

* Larutkan gula dalam air matang

* biakanTrichoderma dikeluarkan dari bamboo dan dicampurkankan dengan dedak

* Campuran dedak dan trichoderma ditaburi larutan gula hingga dedak bisa dikepal-kepal (tidak terlalu kering dan basa)

* Masukkan dalam wadah plastik dan tempatkan ditempat yang terhindar dari matahari dan hujan langsung.

* Biarkan selama 3 – 7 hari

Cara 2

Bahan:

1. Jamur induk Trichoderma (F0) saru ruas bambu

2. Beras (sesuaikan dengan keinginan)

3. Air murni / air dari mata air / kalau kepepet ga ada pake air matang yg sudah direbus dulu

4. Alcohol 70% (untuk pensterilan alat2)

Peralatan :

1. Plastic bening

2. Kompor Gas

3. Panci

4. Sendok

5. Wadah / nampan

6. Lilin

Cara buat :

1. Beras dimasak menjadi 1/3 masak (selama 10 menit), (sunda: ngagigihan)

2. Setelah beras menjadi 1/3 masak dinginkan pada wadah nampan yang telah disediakan.

3. Setelah itu masukan beras yang telah didinginkan tersebut kedalam plastic bening. Setiap plastic diisi dg beras 10 sendok makan.

4. Kemudian beras yang telah selesai di masukkan ke dalam plastic dilakukan proses pengukusan kembali selama 10 menit.

5. Selanjutnya dinginkan lagi pada wadah nampan hingga benar-benar dingin.

6. Sendok yang akan digunakan harus disterilkan dengan menggunakan alcohol, begitu juga dengan tangan kita.

7. Sendok tersebut dekatkan dengan api lilin secara sekilas saja, hal ini untuk bertujuan mensterilkan sendok dari bakteri-bakteri di udara.

8. Gunakan sendok yang telah disterilkan tersebut untuk mengambil bahan induk jamur trichoderma

9. Setiap 1 kantong plastic yang berisi beras yang telah dikukuskan tadi akan kita isi dengan bahan induk jamur trichoderma sebanyak 1/3 sendok.

10. Kocokkan agar jamur trichoderma merata tercampur dengan media beras yang telah kita kukuskan tadi.

11. Kemudian setelah itu streples ujung plastic yang terbuka agar tidak ada celah binatang kecil seperti semut dsb masuk ke dalam plastic tersebut.

12. simpan selama 14 hari.

13. Jika proses yang kita lakukan baik dan benar maka setelah 14 hari media beras diatas akan berubah warna menjadi warna hijau yang merata.

14. Trichoderma (F1) ini sudah siap untuk digunakan. Catatan :

Sebaiknya dilakukan di dalam kamar/ruangan yg steril
Agar jamur/bakteri tidak menyebar.

Sekian dulu postingan ini
Semoga bermanfaat...

Membuat Pupuk ZPT Zat Perangsang Tumbuh alami

Hormon adalah zat perangsang tumbuh bukan pupuk bagi tanaman

Pemupukkan diperlukan untuk mensuplai nutrien yang diperlukan bagi tanaman untuk tumbuh dan berkembang/berbuah selama dan paska pemberian hormon


Beberapa bagian tanaman yang bisa digunakan untuk membuat Hormon/ ZPT adalah:

Untuk membuat Hormon/ ZPT auksin kita bisa gunakan tauge, bekicot atau keong mas

Untuk membuat Hormon/ ZPT giberelin kita bisa gunakan biji jagung dan rebung

Untuk membuat Hormon/ ZPT sitokinin kita bisa gunakan air kelapa dan bonggol pisang

  Zat Pengatur Tumbuh Lengkap ( Auksin, Giberelin dan Sitokinin )

Bahan :

1.Rebung  : 2 kg

2.Kecambah (Tauge)   : 1 kg

3.Bonggol Pisang : 2 kg

4.Pucuk daun-daunan : 2 kg

5.Gula merah : 1 kg

6.Bakteri pengurai / bioaktivator : 200 cc

7.Air kelapa : 20 liter

8. Jagung : 1 kg

9. Terasi : 3 ons

10. Air Leri : 5 liter

Alat :

1.Blender/lesung/Lumpang

2.Tong/Jerigen 30 liter

3.Parang/pisau

4.Baskom

5.Saringan

6.Plastik penutup

7.Tali karet

Cara Pembuatan

Ø Bongol pisang, rebung, daun-daunan, dicacah kecil-kecil dan di tumbuk hingga lembut, di blender akan lebih bagus

Ø Kecambah, jagung ditumbuk atau di blender hingga lembut

Ø Gula merah di direbus setelah mencair di diginkan

Ø Semua bahan-bahan yang sudah ditumbuk di masukkan ke tong/jerigen, kemudian masukkan air kelapa, terasi, air leri, gula merah dan tambahkan bakteri pengurai/bioaktivator.

Ø Setelah bahan sudah di jadikan satu kedalam tong lalu diaduk sampai merata kemudian di tutup dengan plastik dan di ikat, tetapi plastik di kendorkan

Ø Setiap hari di aduk selama ± 10 hari dan ZPT buah sudah jadi

Ø Setelah jadi ZPT Organik di saring tempatkan pada jerigen dan di tutup rapat

Cara Pengunaan

Cabai

Direndam selama 2 – 3 jam dosis 2 sdk mkn/liter air

Bawang Merah

Sesaat sebelum tanam tanah disiram dengan larutan

Mentimun

direndam selama 2 – 3 jam

Tomat

direndam selama 3 – 4 jam

Kacang panjang

direndam selama 1 jam

Bisa juga dengan menyemprotkan pada saat mulai bunga


Berhubung kita memakai bahan alami maka efek yang ditimbulkan tidak bisa secepat pupuk kimia.
Sekian dulu dan terimakasih atas kunjungan Anda.....
Semoga bermanfaat...


Membuat pupuk NPK dengan bahan alami

‌Dalam pertumbuhannya tanaman memerlukan tiga unsur hara penting, yaitu nitrogen (N), fosfat (P), dan kalium (K).

Fungsi Nitrogen (N) bagi Tanaman :
 Untuk merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, terutama pada fase vegetatif, khususnya batang, cabang, dan daun. Untuk pembentukan hijau daun (klorofil) yang sangat berguna dalam proses fotosintesis.Untuk membentuk protein, lemak, dan berbagai persenyawaan organik lainnya.Bahan-bahan alami yang mengandung unsur nitrogen diantaranya azolla, kacang-kacangan, jerami atau dedaunan yang berwarna hijau, serta urin dan kotoran hewan atau manusia.

Fungsi Fospor (P) bagi Tanaman :

Unsur fosfor (P) bertugas mengedarkan energi keseluruh bagian tanaman, berguna untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda.Sebagai bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu, membantu asimilasi dan pernapasan, mempercepat pembungaan dan pembuahan,Serta mempercepat pemasakan biji dan buah. Sementara bahan alami yang mengandung unsur fosfor dan kalium antara lain ampas tebu, batang pisang, sabut kelapa, dan abu kayu.

Fungsi Kalium (K)  bagi Tanaman :
Membantu pembentukan protein, karbohidrat dan gula.Kalium pun berperan dalam memperkuat tubuh tanaman agar daun, bunga, dan buah tidak mudah gugur.Membantu pengankutan gula dari daun ke buah atau umbi. Kalium pun merupakan sumber kekuatan bagi tanaman dalam menghadapi kekeringan dan serangan penyakit.
Cara Membuat Pupuk Organik Cair dengan kandungan NPK


Kekurangan hara n akan menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi lambat. Mula-mula daun menguning dan mengering, lalu rontok. Daun yg menguning diawali dari daun bagian bawah, lalu disusul daun bagian atas.

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat POC berunsur hara N adalah :
1. Daun salam 1 kg.
2. daun babadotan 1 kg.
3. air kelapa 1 liter.
4. bintil akar kacang tanah 1 kg.
5. EM TANI atau bioaktivator 100cc
6. gula pasir 10 sendok atau molase.
Caranya pembuatannya :
Daun salam, babadotan, dan bintil akar kacang tanah ditumbuk sampai halus, lalu dimasukan ke dalam ember berisi air kelapa yang sudah dicampur EM TANI dan gula pasir. Selanjutnya ember ditutup rapat dan dibiarkan selama tiga minggu. Setelah itu cairan disaring dan siap untuk digunakan.
Gejala yang ditunjukan tanaman akibat kekurangan unsur fosfor adalah daun bawah berubah warna menjadi tua atau tampak mengkilap merah keunguan. Kemudian menjadi kuning keabuan dan rontok. Tepi daun, cabang, dan batang berwarna merah keunguan. Batang kerdil dan tidak menghasilkan bunga dan buah. Jika sudah terlanjur berbuah ukurannya kecil, jelek, dan lekas matang.

Bahan yang diperlukan untuk membuat POC berunsur hara P adalah :
1. batang pisang 2 kg.
2. gula 2 ons.
3. air bersih secukupnya.
Cara pembuatannya :
 Larutkan gula dengan air dalam ember dan iris-iris batang pisang sampai kecil kecil. Masukan irisan tersebut pada plastik yang sudah dilubangi sebelumnya atau dibungkus dengan kain kasa, lalu ikat jangan sampai irisan batang pisang berceceran. Masukan plastik yang berisi irisan batang pisang ke dalam ember yang berisi larutan gula. Supaya tenggelam, plastik diberi pemberat. Tutup tong rapat-rapat. Setelah dua minggu irisan batang pisang dikeluarkan dari pembungkusnya, kemudian diremas-remas sampai airnya habis lalu disaring, larutan siap digunakan.

Bahan yang dipeelukan untuk membuat POC dengan unsur hara K adalah :
1. sabut kelapa sekitar 10 kg
2.  air 100 liter.
 Cara pembuatannya :
Sabut kelapa dicacah, lalu dimasukan kedalam drum. Setelah itu, drum diisi air dan ditutup rapat. Supaya sabut kelapa tidak berantakan, sebaiknya dimasukan kedalam wadah (seperti irisan batang pisang), diikat dan diberi pemberat agar tenggelam. Setelah dibiarkan selama dua minggu air akan berubah warna menjadi coklat kehitaman. Selanjutnya air disaring dan siap untuk digunakan.

Kalium sangat penting bagi tanaman khususnya pada fase generatif, terutama dalam pembentukan biji, supaya biji tersebut bernas (berisi). Ciri tanaman yang kekurangan kalium adalah daun mengkerut atau keriting, timbul bercak-bercak merah kecoklatan lalu kering dan mati. Perkembangan akar lambat. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, jelek, dan tidak tahan lama.

Aplikasi pada tanaman padi
Untuk merangsang pertumbuhan anakan semprotkan POC yang mengandung hara N dan P saat tanaman berumur 0-56 hari dengan interval seminggu sekali. Dosis yang digunakan untuk tangki yang berkapasitas 14 liter adalah 1 liter POC “N” ditambah 20 cc POC “P”. - Untuk merangsang pembungaan dan pembentukan biji yang bernas (berisi), semprot tanaman saat berumur 63 hari sampai biji padi terlihat menguning dengan interval seminggu sekali. Dosis yang digunakan adalah 40 cc POC “P” dicampur dengan 1 tangki (14 liter) POC “K”.

Silahkan mencoba
Sekian dulu semoga bermanfaat.